Monday, 27 April 2020

SPRING, 2020! Veszprem Hungary, Europe. 

Nikmati Musim Semi


Ini yang membuat saya jatuh hati, hidup di benua Eropa. Karena ada empat musim dalam setahun. Summer (Musim Panas), Autumn (Musim Gugur), Winter (Musim Dingin) dan Spring (Musim Semi). Dari semua musim ini memiliki ciri khas masing- masing, jika di suruh memilih salah satu dari keempatnya, saya akan memilih Spring (Musim Semi) seperti yang ada di foto ini. Kenapa,bukan Winter? kan ada Salju- saljunya? atau kenapa bukan Autumn? kan daun-daunan yang bakal berubah menjadi merah dan kuning keemasan? atau kenapa bukan summer biar sama kayak di Indonesia cuacanya? 

Jadi, jawabannya adalah saya suka sekali dan jatuh hati berkali - kali melihat tumbuh- tumbuhan, daun-daunan bertumbuh kembali, serta pepohonan akan mengeluarkan bunganya yang indah jika dipandang oleh sepasang bola mata kita, dengan aneka warnanya, ibaratnya ada harapan hidup dan semangat baru yang muncul kembali. Yang ketika semuanya itu telah runtuk di musim gugur dan di tambah lagi beku di musim dingin yang membuat pohon-pohon yang daun-daunannya di harus berpisah dengan rantingnya dalam kurun waktu berbulan - bulan lamanya. Dan yang tinggal bertahan hanya pohon Cemara, pohon yang menjulang nyata di musim salju sekalipun. Itu salah satu alasan kenapa pohon Cemara selalu di pakai sebagai pohon hiasan kalau Christmas atau Natal. Dan umumnya di Eropa tempat saya tinggal, Winter atau musim salju berada di antara bulan November- awal Februari.   

Lanjut...

Yes,bisa di bilang Spring atau musim semi ini adalah musim favorite saya. Cuacanya yang segar di tambah lagi dengan pemandangan  yang indah, maka makin indahlah dan merasa terindah ada di alam ini....

Spring, 2020 ini merupakan Spring terakhir saya di kota Veszprem, Hongaria- Eropa Tengah ini. Kota dimana saya mendedikasikan diri ini untuk menimba ilmu studi Master, yang telah di jalani dan bertahan dengan segala daya dan usaha setahun lebih disini sejak September, 2018. Karena ini merupakan semester terakhir saya, dan sebentar lagi bakal kembali ke Tanah Air, Indonesia. Maka saya tetap berusaha untuk menikmati setiap moment itu dan bersyukur selalu. Setiap tahun, setiap musim ada momentnya tersendiri. Karena saat saya sampai di perjalanan sejauh ini, di belahan dunia lain, di benua biru ini, sudah merupakan anugerah dan kesempatan serta pengalaman yang sangat berharga dalam hidup yang diberikan oleh TUHAN, yang dulunya hanya sebatas mimpi, akan sampai dan tinggal di Eropa dalam kurun waktu yang cukup lama.
  

Bunga Sakura di Samping kantor Walikota Veszprem

Bunga Sakura sangat identik dengan negara Jepang, sampai Jepang di juluki negara Sakura. Sebenarnya, pohon atau bunga Sakura ini juga ada di berbagai benua lainnya seperti Amerika Serikat dan Eropa (di tempat tinggal saya). Pohon Sakura tergolong dalam familia Rosaceae. Warna bunga tergantung spesiesnya, ada yang berwarnah putih, merah jambu, kuning muda dan merah menyala. Bunga Sakura akan mekar di awal  sampai pertengahan musim Semi (Maret-April), setelah itu akan berubah menjadi daun- daunan, sehingga membuat pepohonan yang kering tanpa sehelai daun pun tadi selama musim dingin itu, rindang kembali. Jadi sangat di sayangkan, jika melewati moment ini dengan tidak menikmati indahnya alam ini yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta. 

Nikmati pohon yang sudah mulai kembali rindang
Seperti yang terlihat di foto di atas, sangat jelas betapa menikmatinya saya dengan pepohonan yang sudah  kembali rindang. Berharap, suatu saat nanti di daerah saya, di Provinsi Maluku Utara dan khususnya Jailolo,  Kabupaten Halmahera Barat ada tata kota yang mungkin seperti ini. Pohon pilihan yang berderet di sepanjang jalan, atau ada taman khusus seperti ini di peruntukan bagi lansia atau balita untuk bisa bermain dengan bebas tanpa di ganggu oleh kebisingan jalan raya. 

Percaya tidak? kalau jalan atau taman ini, di foto saya tersebut berada tepat di belakang asrama untuk mahasiswa internasional yang saya tinggal. Percaya aja ya...karena ini betul. Jadi bisa di bilang, saya tidak perlu jauh - jauh kalau mau menikmati alam sekitar, meskipun ada tempat lain yang lebih menarik. Tinggal dan hidup di Eropa dalam kurun waktu 1tahun lebih ini, membuat saya untuk  belajar mensyukuri dan menikmati karya terbesar TUHAN. 

Danau Kecil di Kota Veszprem, Hungary
Tidak sampai disitu saja yang membuat mata saya ini terkagum tak henti-hentinya dengan alam di kota yang saya diami ini. Bersyukur sekali dapat kampus untuk studi master saya di kota yang masih di bilang sangat alami. Ada banyak gedung - gedung megah khas Eropa seperti benteng, museum, dan lain - lain. Bhakan gedung Kampus saya pun arsitekturnya khas Eropa, akan saya sampaikan di topik berikutnya. Jadi, nampak di foto ini adalah danau kecil yang ada di kota Veszprem, di sampingnya itu ada jalan untuk pejalan kaki dan juga yang olahraga seperti, jogging, bersepada atau pun  jalan santai bersama keluarga, disekitarnya ada taman yang sangat bagus untuk piknik bersama teman - teman serta keluarga kalau Spring, Summer dan Autumn. Selain itu juga, disekitarnya ada tempat bermainnya anak - anak, tempat santai untuk orang dewasa dan yang menyenangkannya lagi, bisa nikmati beberapa jenis ikan air tawar, burung, bebek dan hewan air lainnya yang berenang dengan riang di danau kecil  itu. Sayas selalu sangat menikmatinya jika kesini, tempat yang tepat jika lagi ingin mneyendiri, menjauhkan diri dari keramaian pusat kota, asrama, kampus, dan lainnya. 

Yang dibawah saat ke taman
Jadi, biasanya kalau sudah bosan sekali di asrama atau sudah kebanyakan tugas kampus, dll. Saya selalu meluangkan waktu untuk jalan- jalan ke taman meskipun sendirian. Oleh karena itu, Kamera Nikon yang saya bawah dari Indonesia selalu saya bawah untuk mengambil ganbar di alam yang indah ini, karena hobby saya fotografer tapi suka jadi modelnya juga. hehehe.... ada coklat Oreo atau snack lainynya, ada buah (biasanya Apel atau anggur) dan Air, jangan lupa dibawah sendiri dengan botol minum  sendiri untuk mengurangi penggunaan botol plastik yang berlebihan. Biar kita lebih Sayang Bumi Kita dan Sayang Lingkungan Kita. 

Bercerita tentang Spring atau musim semi akan banyak yang perlu di bagikan. Tapi di edisi ini, cukup dari saya. Saya akan membagikkan infiormasi sesuai pengalaman pribadi, yang saya jalani di tulisan edisi berikutnya dengan topik yang berbeda pula. 


Nikmati Setiap moment, dan Selalu Bersyukur!

 - Vidson Toory- 




Veszprem, Hungary, Europe
Monday, 27th April 2020. 







Written by: Vidson Toory
Facebook: Vais Dhon Toory
Facebook Page: Vidson Toory
Instagram: @vaisdhon 



Monday, 11 November 2019

Menembus Cakrawala Eropa


Gedung Parlemen Budapest,Hongaria-Eropa


Selalu dan sangat terinspirasi, termotivasi oleh kata - kata bijak bapak presiden pertama Indonesia.

"Gantungkan cita - cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang - bintang"

                                                                                                                           - Seokarno-



Kata demi kata yang menjadi sebuah kalimat yang indah dari presiden pertama Indonesia ini.  Maknanya sangat mendalam dan menginspirasi setiap insan yang membacanya, apa lagi orangnya kayak saya yang tidak bisa duduk diam dan tenang di rumah, suka gerak sana, gerak sini, sibuk sana, sibuk sini, kadang ada teman yang datang di rumah, saya nya tidak ada entah dimana, di telpon jarang  di angkat, sms pun sering lama balasnya, ampun deh.... kadang sibuk sendiri tidak jelas apa intinya. Hehehe...  Dan, ternyata dari semua hal yang telah disebutkan  intinya yaitu membuat diri ini bermanfaat dan berguna bagi orang sekitar. Waduhhhhh berat sekali ya dengarnya.....ambisi orang penting saja, pada hal orangnya tidak penting sekali dan  hanya membuat diri sendiri penting yang terkenal hanya tingkat desa atau kelurahan saja. Hehehe...

Baiklah, jadi saya orangnya suka menyibukan diri dengan hal - hal yang membuat saya bahagia dan berguna, semisal gabung organisasi baik kepemudaan, gereja, mahasiswa, perkumpulan para alumni A,alumni B  dan lainnya. Suka ikut kegiatan yang ada aura - aura pendidikan karena saya alumni dari  Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di salah satu Universitas negeri di  kota Ternate,Maluku Utara. Oh iya, itu satu - satunya universitas negeri yang ada di provinsi tercinta saya (Ciiee so sweet...),  dan meskipun, ada beberapa universitas atau perguruan tinggi lainnya. 

Selain itu, saya juga tertarik dengan kegiatan sosial karena saya berasal dari keluarga kalangan bawah jadi rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama agak menjulang(tahu persis hidup susah itu bagimana dan seperti apa, lho jadi baper ini waduhhhh...) . Ahh lanjut deh. Dan sampai pernah suatu hari salah satu teman kantor, tempat saya berkerja dulu pernah berkata"Vidson.dirimu itu tidak cocok kerja di kantor ini, kami yang lihat dirimu jadi kasian banget, karena kalo di lihat dengan kesibukan mu setelah selesai jam kantor itu lebih banyak ke  kepentingan banyak orang dan dampaknya baik untuk orang - orang sekitar yang membutuhkannya dan di sisi lain kami juga turut prihatin karena dirimu juga harus kerja seharian dari pagi sampe sore yang sangat menyita waktumu dan membuat sayap mu akan tidak bebas berkepak - kepak jika selamanya dirimu disini. Lanjut studi aja deh dirimu ke luar negeri.Kembali dan buatlah kami bangga"..  Demikian katanya, teman saya yang satu ini, kami sangat dekat waktu kerja, sampai sudah kayak saudara dan sebut saja namanya A. Kata - katanya itu betul menusuk jantung saya bahkan sampai ke sumsung tulang belakang. Sampe tidur malam pun, kalimatnya yang di lontarkan si teman kerja yang sangat baik ini masih mondar-mandir di otak kiri dan kanan saya. Dan saya pun tidak tinggal diam, saya kejar kata - kata yang masih menghampiri saya sepanjang malam. Di situlah, saya mulai tekadkan lagi niat yang dulu ingin melihat dunia lain dengan cara saya sendiri yaitu melalui lanjut studi master mulai membara kembali, yang dulu hampir padam, di tambah lagi ada beberapa  komunitas atau organisasi yang saya turut tergabung dan aktif  di dalamnya berisikan orang - orang hebat yang pernah keluar negeri dengan Program Pertukaran Antar Negara (PPAN) ke berbagai negara di antaranya; Kanada,Australia,ASEAN-Jepang,Tiongkok-Cina,India dan Malaysia. Saya juga salah satu alumninya. Bahkan sebagian dari mereka adalah Awardee atau penerima beasiswa studi master ke luar negeri baik yang di biayai oleh pemerintah Indonesia maupun dari pemerintah negara yang di tujuh. Maka semangat melanjutkan studi pun makin meningkat menjadi 360 derajat (Waduhhh tinggi banget semangatnya)......   

Dan sejak saat itu, saya  sudah mulai merencanakan lanjut studi ke luar negeri, dan membuat Plan A, Plan B, Plan C dan seterunya dan pastinya diskusi juga sama keluarga yang merupakan supporting system utama saya, teman - teman serta orang - orang terdekat yang  selalu medukung dan menegur saya jika sudah keluar dari arah kompas. Akhirnya di tahun 2017 sekitar bulan Mei atau Juni, saya melayangkan surat Surat Cinta (Pengunduran diri Kerja) di kantor yang telah saya habiskan waktu kurang lebih empat tahun. Eitss Surat Cinta yang saya layangkan itu sontak membuat Pimpinan yang biasa kami panggil bapak bos ini terkejut sambil memukul dahinya yang jika bisa di gambarkan dalam hati dan pikirannya  kayak Tv yang channel nya lagi lacak - lacak gitu. sambil berkata " Kenapa dan mengapa mengundurkan diri?"  untungnya karena saya sudah siap jawabannya dari awal dengan baik yang penjelasannya seperti presentasi sebuah paper lumayan panjang dan lebar kayak lapangan sepak bola... dan akhirnya semua alasan itu di terima dengan baik oleh bapak bos kami dengan kalimat penutupnya"Memang kamu layak, lanjutkan perjalananmu dan suskes selalu" . Puji Tuhan. Langkah awal yang baik di doakan dan di respon oleh seorang pimpinan kami yang baik pula. Namun, belum sampai di situ. ternyata Surat Cinta  yang saya layangkan ke bapak bos kami, dan di teruskan ke kantor pusat di tolak mentah - mentah. (Waduudhhh berasa kayak adegan di tolak cinta ya  di sinteron FTV).......

Jadi, surat cinta alias surat pengunduran diri saya yang di terima baik oleh bapak bos, di tolak oleh kantor pusat. Dengan alasan, kata mereka "Vidson itu satu potensi yang ada kantor cabang, dan sayang sekali jika dia harus mengakahiri kerjanya di sini". kantor di mana saya berkerja. Waduhhhh, ini makin berat lagi. saya jadi dilema memutuskannya, tapi hati  besar dan kecil tetap berkata maju terus demi memperjuangkan surat cinta nya. Akhirnya saya tetap maju dengan surat cinta itu dengan sejuta alasan yang kuat dan berat  seperti batu, dan akhirnya di terima oleh kantor pusat. Puji Tuhan .......

Ehh, adegannya belum sampai di situ,masih bersambung. Kantor pusat bisa menerima surat cinta saya itu dengan catatan harus ada pengganti saya   dulu. OK, sekejab saya mengatakan demikian. Jadi sekitar bulan Mei atau Juni saya melayangkan surat cinta itu dan di bulan Agustus karena sudah ada pengganti saya, maka disitulah sah terkahir berkerja di kantor yang telah  mengajarkan saya banyak hal, kerja yang profesional, kerja tim, percaya diri dan tentunya menambah relasi dari berbagai kalangan di provinsi ini. Agustus 2017, selamat tinggal kantor dan se - isinya tempat saya berkerja,terima kasih untuk semuanya. 

Selesai dengan urusan surat cinta yang ajaib dan lain - lain. Kini, saya melanjutkan langkah untuk menggapai mimpi hidup yang belum sempat di genggam yaitu lanjut studi ke luar negeri. Tuhan itu sangat baik dan amat baik, dari sekian banyak proses yang saya lalui, gunung yang di daki, lautan berombak yang di seberangi, jalan berlekuk - lekuk di jadikan lurus, siang di jadikan malam dan malam di jadikan siang, hujan deras sekali pun di anggap gerimis yang akan berhenti di akhiri dengan munculnya aneka warnanya pelangi yang membuat hidup saya jadi berwarna dan berarti. Saya mendapatkan beasiswa studi master ke benua Eropa, di negara Hongaria. Puji Tuhan, anak kampung yang dulu suka ingusan, main kotor jika hujan, main - main di selokan yang  warna airnya  seperti susu coklat pun pernah. Bukan anak pejabat eselon 1,2 maupun 3 di pemerintahan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun tidak sama sekali. Ini hanya anak petani yang mama nya sekolah tertinggi Sekolah Dasar (SD) tidak menyelesaikannya malahan dan Papa nya hanya sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan tak menyelesaikannya juga. Dan jika di ingat kembali cerita mama dan papa pada  masa perjuangan sekolah mereka, saya jadi kesal, sedih dan diam - diam berjanji dalam hati bahkan berniat untuk melanjutkan perjalanan mama dan papa yang terhenti itu. Dan kini anak bungsu mereka, anak dari tiga bersaudara ini, yang katanya paling kecil, paling manja, anak rumahan dan anak yang lainnya julukan untuk setiap anak bungsu. Tetapi tidak untuk saya, semua julukan itu saya patahkan, saya ingin buktikan kalo anak bungsu pun bisa menjadi tulang punggung keluarga,yang punya ambisi dan semangat yang tinggi sekolahnya sampai ke benua Eropa dan membawah nama baik mereka bersama  doa - doa yang tulus dan mulia yang menemani saya untuk menembus Cakrawala Eropa. 


Gedung Parlamen Budapest, tampak dari depan
  
Maka tibalah saya menembus Cakrawala Eropa, tepat pada hari Minggu, 9 September 2018. Akhirnya anak kampung pun juga bisa melihat sisi dunia lain. perjalanan baru pun di mulai. Kehidupan sebagai mahasiswa internasional pun merubah cara berpikir saya, yang tadinya biasa - biasanya saja, pelan - pelan menjadi sedikit di atas biasa dan muda - mudahan yang biasa - biasa ini bisa menghasilkan hal yang luar biasa kemudian hari, yang berguna  bagi orang sekitar  dan keluarga pastinya sesuai kehendak Tuhan yang saya imani. Bahagia rasanya bisa lihat langsung gedung Parlemen yang merupakan salah satu ikon nya Hongaria  yang terletak di ibu kota negara yaitu Budapest. Sedangkan kampus saya namanya University of Pannonia (Pannon Egyetem) dengan jurusan Apllied Linguistics atau Linguistik Terapan yang terletak di kota Veszprem. Jika kesana bisa dengan bis atau kereta yang memakan waktu kurang lebih satu jam lebih atau 2 jam. 


Petofi Bridge atau Jembatan Petofi

Budapest adalah kota indah yang terpisahkan oleh danau yang namanya danuba dan di hubungkan oleh beberapa jembatan (bridge) di antaranya; Jembatan Rantai(Szechenyi Lanchid), Liberty Bridge(Szabadsag hid),Margaret Bridge (Jembatan Margaret),Elisabeth Bridge (Jembatan Elisabeth) dan Petofi Bridge (Jembatan Petofi)  yang tepat di belakang saya (red.foto). Ke lima jembatan ini yang menghubungkan antara dua sisi kota ini, sisi satunya Buda dan sisi lainnya Pest maka disebutkan Budapest. Kota tempat suntingnya film layar lebar "Surga yang tak di Rindukan" ini memang sangat menarik sejuta mata termasuk saya. Hehehehe....

Hongaria,Eropa..... terima kaih yang tak terhingga untuk kesempatan berharga ini. Untuk siapa pun di luar sana, yang mungkin sempat membaca tulisan ini, jangan pernah berhenti berlari sampai satu titik yang namanya garis finish. 

Karena kata bapak presiden Indonesia pertama;

"Apa bila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun".

- Seokarno- 






Budapest, Hongaria,Eropa.

Köszönöm
Thank you
Terima Kasih.




Location : Budapest,Hongaria
Written by: Vidson Toory
Facebook : Vais Dhon Toory
Instagram : @vaisdhon

Sunday, 10 November 2019

Aroma Musim Gugur di Kota Veszprem,Hongaria,Eropa.



Autumn, Veszprem,Hongaria, Eropa 2019.

Ini merupakan salah satu musim favorite saya selain Spring atau musim semi. Kenapa? karna dimana daun - daunan berubah menjadi bunga. Maksudnya bukan wujud  tetapi warnanya. Daun yang awalnya berwarna hijau subur di saat Spring, kini berubah menjadi warna yang menjadi perhatian sekian banyak  pasang mata yang melihatnya terkagum - kagum. Ada yang kuning, merah  dan warna lainnya,yang kalo di lihat secara langsung itu berasa jadi Cinderela yang sedang bermain di taman - taman bunga. Waduhhh, kalo saya jadi berasa kayak Candrala.... Hehehe...

Sejujurnya, saya jadi kampungan kalo pas musim gugur, karna setiap jalan ketemu pohon yang bagus, daunnya bertebaran di mana - mana, bagus untuk di foto dan bayangkan saja kita  bisa ketemu di sepanjang jalan, baik jalan umum maupun taman. Jadi hampir semua pohon daunnya berubah warnanya kecuali pohon Cemara, pohon yang tumbuh  kekar di Winter atau musim Salju sekali pun. 

Daun (bukan Cemara) yang indah ini hanya  bertahan kurang lebih sebulan, karna minggu demi mimggu daunnya yang pada berubah warna itu, pelan atau cepat gugur yang  di hempaskan oleh hembusan angin  bersamaan dengan udara dingin yang temperatur  selalu di bawah 15 derajat celcius. Itu alasannya kenapa di namakan musim gugur, karena semua daun akan gugur meninggalkan ranting dan pohonnya selama beberapa bulan sampai Winter terlewati dan akan bertumbuh kembali pada saat memasuki Spring.


Aura Autumn 2019

Saya berkali - kali berpikir dan sampai saat ini pun masih berkata terhadap diri sendiri, yang kadang masih belum percaya ada di benua Eropa yang hampir setiap sudut berasa kayak di studio foto. Bagus banget tempatnya, baik gedung yang arsitekturnya khas Eropa, maupun alamnya yang memang membuat  jatuh cinta berulang - ulang untuk di foto, apa lagi yang kayak saya, hobinya foto - foto terus. Hehehe.... sampai - sampai teman kelas saya dari berbagai negara yang awal - awalnya kurang suka di foto maupun foto bersama, jadi ikutan suka foto. Karna saya yang selalu foto untuk mengabadikan moment. Waduhhhhh, keliatan lucu dan kampungan ya saya. Hehehe....Tapi, itulah saya memilih untuk jadi diri saya sendiri, karna sejatinya kalo saya ikut diri orang lain, saya tidak bisa apa - apa, melihat orang lain sebagai lebih motivasi diri sendiri. 


Mimpi yang menjadi nyata


"Motivasi dari orang lain itu penting, tetapi motivasi dari diri sendiri itu juga sangat penting dan yang utama menurut saya", mungkin berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, saya selalu membuat sesuatu yang memotivasi diri saya sendiri.

Dulu, saya pernah melihat beberapa foto teman di media sosial mereka, baik yang dekat maupun tidak atau yang sekedar teman saja  yang sedang melanjutkan studi ke luar negeri, baik Sarjana, Master maupun Ph.D  itu keren - keren, apa lagi kalo pas Autumn yang mana daunnya indah sekali. 

Dan pernah mendoakan diri -sendiri kepada Tuhan yang saya imani, agar suatu saat nanti punya kesempatan yang sama untuk menikmati aroma musim gugur. Rencana Tuhan itu baik adanya,  asalkan kita yakin dan percaya, niat, usaha dan doa. Oleh karenanya saya selalu percaya itu, karena kita tidak pernah tahu doa mana yang akan di jawab oleh yang punya kuasa akan hidup ini baik di dunia maupun alkhirat nanti. Dan Tuhan mengabulkan doa saya, doa kedua orang tua tercinta, kakak - kakak, keluarga serta teman - teman yang selalu mendukung dan selalu memberikan masukan juga. Dan akhirnya, saya dapat menikmati berkat itu di Hongaria, tepatnya di jantung Eropa untuk melanjutkan studi Master dengan Beasiswa dari pemerintah Hongaria yang berkerjasama dengan Kemendikti setiap negara dan Indonesia salah satunya.

Puji Tuhan, bisa lihat Eropa secara langsung, hidup setahun lebih disini dan terlebih lagi bisa tidur langsung di atas daun - daunan indah. Hehehe.... Pas saya upload  foto yang lagi tiduran di atas daun- daunan itu di media sosial saya (Facebook and Instagram), saya mendapat komentar dari salah satu teman kelas dari Rusia. komennya bukan di Media sosial melainkan langsung pada waktu di kelas, pagi - pagi waktu di kelas pertama dia memberitahukan dengan auranya yang begitu semangat katanya dalam bahasa Inggris sih, tapi saya coba artikan maksudya "Vidson,Foto yang kamu upload di Instagrammu kemarin, dalam waktu yang bersamaan di post juga oleh teman saya di Rusia sama persis tapi dengan gaya kalian masing - masing dan dia cewek " kurang lebih seperti itu katanya (teman kelas saya namanya Ivan) sambil mengirimkan ke saya foto kami berdua yang mirip gaya itu (tiduran di atas daun-daunan) yang telah di edit dalam satu bingkai. Wahhh di luar dugaan nih bisa se -mirip itu. (fotonya tidak saya upload disini ya, karna mesti minta izin ke orangnya dulu). Hehehe....

Foto di taman yang asli kayak di studio foto

Seperti yang saya  bilang sebelumnya, di musim gugur ini kita akan ketemu pohon yang daun - daunannya berwarna kuning emas nan indah dan warna lainnya yang bertebaran di mana - mana. Ini merupakn salah satu taman yang bagus untuk rekreasi atau piknik, karna lahannya luas dan banyak sekali pohonnya. asik juga untk jogging atau bersepeda seperti umumnya di lakukan oleh warga lokal disini saat pagi atau sore hari. Saya juga sering jogging di sini kalo temperaturnya tidak dingin banget.

Pria berpayung

Musim gugur selain identik dengan daun - daunan yang indah, angin, dingin, namun ada hal lainnya  yaitu hujan. Iya, jika sudah sebulan atau beberapa waktu berjalan selama musim gugur, akan ada hujan yang fungsinya sama dengan angin yang  menggugurkan daunan indah itu. Jadi, kita mesti persiapkan payung juga. Sediakan hujan sebelum payung! ehhh salah kebalik. Sediakan Payung sebelum hujan!. Oh iya, kalo di Eropa itu yang pakai payung bukan hanya perempuan saja, tetapi laki - laki atau pria juga. Karna hujan tidak memilih jenis kelamin jika mau turun membasahi sejagat bumi. Hehehe....

Ini adalah musim gugur di tahun kedua atau terakhir saya di jantung Eropa,Hongaria. karena tinggal satu semester lagi dan itu berarti tinggal beberapa bulan lagi saya akan tinggal di sini demi meraih impian hidup yang semoga kelak berguna bagi banyak orang di sekitar. Jika Tuhan kehendaki, saya akan merasakan musim gugur di tempat lain, di negara lain, di benua lain dengan impian hidup yang lain (merencanakan yang baik boleh ya...) 

Dan oleh karena itu,untuk siapapun di luar sana yang mungkin sempat membaca tulisan ini dan bermimpi suatu saat nanti bisa merasakan aroma musim gugur baik itu di benua Eropa, Amerika atau di mana saja, semoga bisa terkabulkan. Karna jika itu sudah rejekimu,  tidak ada satu orang pun yang dapat menukarkannya.


Location : Veszprem,Hongaria-Eropa
Written by : Vidson Toory
Facebook : Vais Dhon Toory
Instagram : @vaisdhon


   

Sunday, 3 November 2019

 Santander, Cantabria-Spanyol Utara


Santander,Cantabria-Spanyol Utara


Summer atau musim panas di bulan Juni 2019 serasa  benar - benar kayak mimpi  ada di negara ini. Negara yang selama ini paling terkenal ketika musim piala dunia, banyak bintang - bintang persepak-bolaan yang lahir disana  seperti Xavi, Iniesta,Pearo,Raul,Carlos Pwyol, Fernando Torres,David Villa, Iker Casillas dan masih banyak lagi bintang lapangan dari negara ini apa lagi kalau bukan Spanyol.

Yessss Spanyol....

Kata kakak saya yang sudah bertahun-tahun tinggal menetap di Spanyol "jangan bahas tentang bola kalo tiba di sini, karna orang - orang Spanyol sangat sensitif dengan club atau fans  mereka". demikian katanya. saya tiba - tiba berfikir kayaknya hampir semua kalangan suka bola kalau di Spanyol dan ternyata betul. Jadi kalo pengetahuan bola yang minim kayak saya, jangan bahas tentang dunia persepak-bolaan  ya jika berada di Spanyol. Hehehe

Jadi selama di Spanyol  saya  tidak pernah membahas tentang bola, jika bahas pun pasti bisik - bisik. Hehehe

lanjut cerita, jadi perjalanan saya sampai ke Santander,provinsi Cantabria Spanyol bagian Utara ini mulai direncanakan sejak tahun 2018 Oktober atau November saat itu saya baru sangat berada di Veszprem, Hongaria Eropa. Kota dan negara dimana saya melanjutkan studi master. Kakak saya namanya Jefri, saya biasa panggil kak Jef. sebenarnya kami  tidak ada kaitan darah keluarga sangat, tetapi karna kami berasal dari daerah yang  sama yaitu Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara dan sama - sama tinggal di benua Eropa alias merantau(tapi kami beda tujuan, kak Jef kerja sedangkan saya melanjutkan studi). Jadilah kak Jef sapaan kak Jefri ini menghubungi saya via facebook, kami  sudah berteman cukup lama di facebook tapi tidak saling kenal satu dengan yang lain dan di benua Eropa inilah yang mempertemukan kami.

Rencana saya ke Santander,Cantabria,Spanyol Utara ini di  tahun 2018 tertunda, di karenakan satu dan lain hal. Eitsss hal apa saja ya? Ok baiklah, jadi waktu itu saya baru semester pertama dan sibuknya minta ampun deh... di tambah lagi, itu sudah musim autumn atau musim gugur yang mana dingin sekali, suhunya bisa dan selalu di bawah 15 - 10 derajat celcius dan karna sudah menjelang Winter atau musim salju dan di tambah lagi tugas menumpuk pas akhir tahun, lengkap dehh jadi mahasiswa. Hehehe

Jadi intinya, saya  belum bisa ke Spanyol di saat itu.

Dan di Juni 2019 barulah terwujud perjalanan itu, saya yang lagi Spring Break atau libur semester dua pun tak mau ketinggalan kesempatan ini. Akhirnya saya pun ke Spanyol. Oh iya di Spanyol itu bukan hanya kak Jef saja yang  saya ketemu, tetapi ada kak Rii juga (istrinya kak Jef). waduhh kak Riii dan kak Jef ini baik sangatlah sama saya, belum pernah ketemu tapi baiknya minta ampun. belikan saya tiket pesawat dari Roma ke Spanyol kebutulan waktu itu saya liburan ke Roma, Italia juga dan lanjut ke Spanyol, tiket pulang pun di tanggung oleh kakak terbaik dua ini dari Spanyol ke Budapest,Hongaria, dan di kasih uang saku juga lho dalam bentuk mata uang Euro yang sangat diatas lumayan untuk mahasiswa kayak saya, betapa baikkan mereka? selain itu tinggal gratis, makan makanan Indonesia yang di masak oleh kak Jef. Dan  kak Jef selain rajin kerja jago masak juga loh. pokoknya terbaik lah kak Jef. Jadi ingat kata teman, kalo orang baik bakal ketemu orang baik juga.(Saya bukan orang baik sih, tapi lagi belajar dan berusaha untuk menjadi orang baik).

Bersama Kak Jef dan Kak Riii


Keliatan sekali ya bahagianya. Iya, saya bahagia sekali pas ketemu dua orang yang sudah saya anggap kakak  sendiri. Terima kak Jef dan kak Rii pingin balas kebaikan kakak berdua suatu saat nanti.(Entah apa dan bagimana yang jelas saya akan membalas kebaikan kakak berdua).


Selain itu, kak Jef dan kak Riii juga mengajak saya jalan - jalan ke beberapa tempat di Bilbao, provinsi tetangga.  Waduhhh, di Bilbao itu keren sekali deh, apa mungkin karna saya baru pertama kali kesana ya? tapi memang betul - betul indah dan bagus. sangat suka dengan tata kotanya. di Bilbao juga ada stadion bola kaki, kata ka Jef setiap kota di Spanyol ada stadion bola kaki. wahh wajar saja ya, banyak bintang persepak-bolaan lahir di negara ini. Saya tidak  ketinggalan mau foto juga di stadionnya meskipun hanya di depan. Hehehe

Stadion San Mamés atau La Catedral 
Selain stadion, ada tempat seruh lainnya yang sangat menakjubkan mata dan hati saya (berasa kampungan). Hehehe....

Hampir empat hari saya di Spanyol ini betul - betul menghilangkan rasa lelah dengan tugas - tugas kuliah yang membuat mata harus menunda waktu menutupnya dan berkawan dengan laptop hampir berjam - jam bahkan seharian penuh. waduhh resiko jadi mahasiswa.

Di hari berikutnya, kami ke tempat lain di Cantabria yang tak kalah bagusnya. Perasaan setiap sudut di Spanyol bagus deh. Oh iya, di Spanyol ada lautnya juga  jadi berasa kayak di Indonesia. Homesick jadinya. Hehehe.

Pantai Sardinero,Santander,cantabria,Spanyol.

Waktu pertama lihat pantainya, saya lansung jatuh hati berkali - kali. Bagus sekali pantainya, bersih indah pemandangannya ada banyak pengunjung yang berenang, ada yang lagi bermain bola voli   atau bola kaki pantai, ada yang bermain sama keluarga masing - masing atau teman. Oh iya, di belakang saya juga kelihatan perahu yang sedang belayar dengan layar putih jadi menambah indahnya pemandangan ini. Di tambah lagi orang yang lagi duduk juga tak kalah cakep ya? (Puji diri sendiri, karna kalu menunggu orang lain puji bakal lama). Hehehe.

Ada juga beberapa dokumentasi waktu di pantai Sardinero ini, tetapi pas saat foto di belakang saya ada sekian banyak pengunjung baik laki - laki maupun perempuan yang busananya memang betul - betul untuk pantai dan saya memutuskan untuk tidak di unggah kedalam tulisaan ini. (For you information; Rata - rata di luar negeri apa lagi di benua Eropa, kita tidak boleh foto orang sembarangan bahkan unggah ke media sosial(Facebook,Instagram,dll), dan ini salah satu alasan saya untuk tidak mengunggah foto - foto selama di pantai). Tapi secara umum, pantainya sangat saya suka dan memang betul - betul menarik hati para pegunjung yang datang, baik lokal maupun dari luar Santadaer- Spanyol.  Bagi teman - teman semuanya yang jika suatu saat nanti punya kesempatan ke Spanyol, bisa berkunjung ke Santander,Cantabria. tapi di rekomendasikan saat musim Summer atau panas saja, karna pas sekali dekat laut.

Demikian cerita selama di Santander,sebenarnya banyak hal yang saya alami, nikmati dan rasakan selama di Spanyol yang ingin  di bagikan pengalamannya.Tapi, jika saya tuangkan semuanya di sini bakal ber BAB -BAB nanti ceritanya. Hehehe

Intinya, saya sangat menikmati perjalanan indah ini. Terima kasih banyak kak Jef dan kak Rii, Muchas Gracias Espana.


Location           : Santander,Cantabria,Spanyol Utara
In frame            : Kak Jef & Kak Rii
photo taken by  : Kak Jef & kak Rii
Facebook          : Vais Dhon Toory
Instagram          :@vaisdhon

Saturday, 3 August 2019


Travi Fountain


Banyak jalan menuju Roma


Roma, iya Roma- Italia. kata itu saya dengar dan kemudian mempelajarinya waktu masih kecil ketika di sekolah Minggu (usia 5-12 tahun) yang mana kita mempelajari banyak hal disana, baik teori atau materi terkait isi Kitab yang kami imani, selain itu ada juga capacity building, vocal group maupun solo, leadership ala - ala anak se-usia kami. Hehehe...  dan masih banyak hal lain pokoknya. Kata Roma mulai tergiang dalam ingatan saya sejak itu, negara yang tempatnya gedung - gedung  mewah dan megah, dengan asritekturnya  yang  sangat baik di bangun begitu indah. Kota dan negara yang hampir setiap sudut begitu mengangumkan ini, sempat saya lihat dibeberapa film hollywood juga salah satunya "When In Rome" salah satu film romance yang asik ditonton. kalau ada yang belum nonton, silakan nonton. bagus loh, khusus yang suka film romance.  

Kata Roma, kota yang dan negara yang begitu indah, waktu itu hilanglah dalam pikiran saya dalam kurun waktu beberapa tahun, setelah saya beranjak dewasa dan mulai sibuk dengan kehidupan layaknya orang dewasa lainnya. Sekolah (Sekolah Menegah Atas, Universitas), kerja di bebarapa isntansi dalam kurun waktu yang  cukuplah lamanya. Dan semua tentang Roma  hilang dalam benak tak tersisa satupun. sampai pada suatu saat, di tempat kerja saya, ada seorang costumer yang begitu baik dan ramah bagi kami semua karyawan tanpa terkecuali. costumer tersebut menunjukan ke saya foto - foto ,kerennnya saat mereka liburan ke luar negeri bersama keluarga beberapa waktu lalu. Pokoknya indah bangatlah.... kata costumer saya,  "kamu harus kesana loh bagus tempatnya" (sambil menunjukan foto- foto keren yang ada di handphone mahalnya itu). dan bisa tebak, apa kota dan negara yang ada dalam foto - foto itu? ROMA-ITALIA, iya itulah yang ada dalam foto - foto itu.  kata saya, wahhh ini tidak mungkin bisa kesana nih.  Biayanya pastilah sangat mahal, saya harus menabung beberapa tahun dulu baru bisa kesana, itupun kalau bisa juga dan dananya cukup terkumpul (dengan radah pesimis). hehehe.... dan hanya sebatas belajar dan tahu seadanya dan tidak akan menyangka bisa ada disana pada suatu saat nanti. 


sampai pada suatu waktu, saya sempat membaca salah satu kalimat entahlah dalam  buku apa dan dimana yang isinya menuliskan banyak jalan menuju Roma. saya berpikir, ada benar juga. Jadi tidak harus dengan mengumpulkan uang yang sebanyak - banyak mungkin dan dalam beberapa tahun yang lama, bisa saja dengan cara lain. Tapi lagi - lagi waktu itu tak mungkinlah saya bisa kesana. Roma, ini Roma- Italia, Eropa loh yang jarak dan biayanya bukan sama kayak dari Jailolo ke Ternate dengan speed boat atau Ternate - ke Jakarta. ini sudah pasti akan lebih dari itu. Ya sudahlah, aminkan dalam hati saja, semoga suatu saat bisa berkunjung kesana.


Travi Fountain

Ternyata doa dalam hati dan harapan besar itu terbukti di tahun  2019, pada tanggal 13 Juni pas Ultah papa saya. bahagianya saya waktu itu campur aduk pokoknya. karna selain doa papa dan mama saya terkabul, saya bisa lanjut studi master di benua Eropa dengan beasiswa dari pemerintah Hongaria, saya juga bisa mendoakan yang terbaik di Ultahnya papa, langsung dari Roma- Italia Yeahhh.....Terima Kasih Tuhanku.

Tiba di Roma-Italia  dari Bandara Lizst Ferenc International Budapest, Hongaria. saya terkagum - kagum dengan keindahan Roma. What? I am in Rome, now? it is not a dream? Yeahh Dream became true. (agak sedikit alay ya kedengarannya. Hehehe....). intinya saya hanya mau mengeksprisikan kebahagiaan saya, dengan rasa hampir tak percaya benar- benar sudah ada di Roma. 


Capitoline Hill

Setiba di Roma, saya di pertemukan dengan orang - orang baik yang belum saya kenal sebelumnya. Mahasiswa Indonesia yang kuliah disana dan menjadi host family saya  selama di Roma (terima kasih mas dan Mbak yang berhati mulia).....tak hanya sampai disitu, di jalan waktu saya hendak mengunjungi tempat - tempat wisata yang dalam kota Roma sendiri, saya di pertemukan dengan orang - orang baik pula, yang membantu saya dalam mengabadikan moment selama di Roma (bisa dilihat, foto- foto yang ada adalah hasil jepretan orang - orang baik yang tidak saya kenal). Hehehe... 


saya kemuidian teringat kembali, kalimat yang pernah saya baca sebelumnya"Banyak jalan menuju Roma" Iya, banyak jalan menuju kesana. yang penting yakin dan percaya saja suatu saat pasti bisa. Jangan berhenti berlari, sampai tiba pada satu titik yang namanya garis finish.


Location : Rome,Italy
Written by : Vidson Toory
Facebook : Vais Dhon Toory
Instagram : @vaisdhon


Saturday, 13 July 2019


Gedung Parlemen,Budapest-Hongaria.


Selamanya Indonesia

Pernah bermimpi dan mimpi itu sejak kecil, entah umur yang keberapa tapi yang pastinya pernah bermimpi suatu saat nanti, bisa ke benua yang di juluki sebagai benua biru (Eropa). Sangat tidak bisa diterima ya dengan akal sehat akan bisa ke Benua Eropa, karena belum tahu pasti akan sampai kesana dengan cara seperti apa dan kapan? liburan kah? mengikuti Program singkat yang hanya beberapa hari, minggu atau bahkan bulan saja kah? atau dengan cara yang lain. September pada tanggal ke 9 di tahun 2018 itu menjadi nyata. Rencana Sang Khalik bagi saya begitu indah, saya harus ke Eropa dengan mendapatkan salah satu Program Beasiswa dari pemerintah Hongaria berkerjasama dengan Pemerintah Indonesia. Stipendium Hungaricum (SH) itulah program yang mendukung penuh perjalanan studi Master saya di Eropa bersama para awardee (Penerima Beasiswa lainnya dari Indonesia)  di angkatan saya.

Dengan pesawat Qatar Airways yang menerbangakn kami, sekian ratus penumpang lainnya dari Jakarta menuju Budapest, Ibu kota Hongaria Eropa Tengah ini dan sempat transit beberapa jam di  Doha. Waktu di Doha,Qatar sembari menunggu perjalanan lanjutan ke Budapest, jantung saya sedikit berdebar, karna beberapa jam lagi akan tiba di negara yang menjadi rumah kedua saya kurang lebih 1 tahun 9 bulan kedepan. Sudah siapakah saya? pertanyaan itu  muncul tiba - tiba dibenak saya. SIAP dengan hati yang tegar sambil busungkan dada kedepan dan melepaskan napas panjang. SAYA SIAP, berkat dukungan keluarga, orang - orang terdekat serta semua pihak yang turut campur tangan dalam perjalanan ini dan pastinya   pertolongan Tuhan yang saya  imani.   

Sekitar jam 6 pagi lewat beberapa menit waktu Central Europe (CET), Qatar Airways yang kami tumpangi mendarat dengam aman di landasan bandara Liszt Ferenc Internasional Budapest,Hongaria. Dengan napas panjang dan lega mata saya terkagum - kagum melihat mentari pagi yang menyambut kami di benua Eropa ini dengan ceria. Puji Tuhan, akhirnnya tiba juga. Mulai detik itu, saya dengan hati yang nampak ceria dan siap  menghadapi dan menerima segala perbedaan apapun itu di negara ini. Gedung - gedung yang tinggi khas Eropa salah satu satunya Gedung Parlemen Budapest, transportasi umum yang keren sangat menurut saya ada tram, metro, train dan bus, yang tiketnya kita bisa beli di mesin yang telah tersedia pakai uang koin  dan jika di Indonesia uang koinya tidak berfungsi bahkan setingkat anak SD kalau di kasih uang jajan pun jika  koin tidak mau. Heheh.... bisa juga membeli tiket dengan menggunakan Kartu ATM jika kita tidak ada uang cashnya. Keren kan? keren donggg... belum lagi ada pemandangan Danuba (danau yang memisahkan kedua sisi kota Buda dan Pest) dengan jembatan liberty sama Chain dan jembatan lainnya yang menghubungkan antara Buda dan Pest maka jadilah Budapst. Negara yang tempat shootingnya salah satu  film layar lebar Indonesia "Surga yang tak di rindukan". Lengkap .... Budapest, I am here.... Veszprem I am coming.....  

Semua proses perjalanan dari Bandara Liszt Ferenc Internasional Budapest sampai ke Veszprem, kota dimana kampus saya berada berjalan dengan baik meskipun ada sedikit drama ala - ala film Korea. Hehehe..... 

Singkat cerita, sehari setelah tiba di Veszprem, saya sudah mulai sibuk dengan urusan kampus. ke kantor urusan internasional yang mengurus kami para mahasiswa internasional, ke katntor imigrasi untuk melaporkan diri dan mendapatkan hak izin tinggal atau biasa disebut residence permit, ke  OTP Bank untuk membuka rekening baru,  bank yang bakal tiap bulan menyalurkan dana beasiswa kami, ke  kantor pusat dokumen  untuk pembuatan kartu mahasiswa yang bakal membantu sangat  dengan program discount 50 % biaya transportasi umum dalam kota maupun antar kota (Bis dan kereta api) dan masih banyak hal lain yang mesti diselasaikan. Cuapekk? Wididhhh tidak perlu ditanya, cuapeknya tingkat dewa. apalagi saya  yang masih jetleg dengan perjalanan panjang selama di pesawat dari Indonesia kurang lebih 18 jam. Hehehe  

Hari pertama, masuk kelas sebagai Mahasiswa Magister jurusan Applied Linguistics atau bahasa terapan di Universitas Pannonia, Fakultas Moderen Philologi dan Ilmu Sosial  ini, kami berempat belas mahasiswa dari berbagai negara, diantaranya; Rusia, Jordan, Sirya, Pakistan, krygsztan dan saya satu- satunya Indonesia. Disini, saya menjadi sadar bahwa selama disini bukan hanya nama pribadi yang akan saya pertangungjawabkan, tetapi nama Negara Indonesia turut ada dipundak saya yang harus di pikul selama studi. Karena yang  akan banyak ditanya adalah nama  pribadi dan negara kami berasal. Oleh karena itu, aku selamanya INDONESIA.






Veszprem,Hungary
2019.07.13



Location: Gedung Parlemen Budapest, Hongaria
Written by: Vidson Toory
Facebook: Vais Dhon Toory
Instagram: @vaisdhon




Friday, 1 March 2019


First Time

Apa reaksi kamu jika pertama Kali? semisal, pertama kali lihat sesuatu, pertama kali tiba ditempat (Kota, Negara) baru yang belum pernah berkunjung sebelumnya, pertama kali ketemu orang baru, pertama kali mendapat perkerjaan setelah dinanti - nantikan sekian lama, pertama kali lolos wawancara seleksi beasiswa, pertama kali lolos audisi di suatu acara kebanggan kamu  dan pertama kali yang lainnya? 

Jika saya, saat ini ingin menceritakan bagimana pertama kalinya terjadi dan nyata  dalam hidup saya, yaitu melihat Salju secara langsung. Berjalan disetiap sudut alam yang indah diatas salju,  bahkan tiba - tiba ada  salju yang runtuh dari atas bagaikan hujan, pertama kali merasakan nuansa dinginnya kulkas, tetapi kali ini bukan kulkas satu atapun dua pintu seperti yang ada  di rumah saya di Tanah Air. Hehehe

Ini benar - benar salju, kondisi yang dulunya  saya hanya bisa melihatnya di gambar, lagu - lagu  Natal produksi Amerika - Eropa yang  selalu menampilkan betapa indahnya salju di saat bulan Desember  dan media lainnya seperti youtube dan juga Instagram yang sekarang sudah sangat dengan mudah untuk mengaksesnya. Saat ini saya merasa seakan sedang menjadi Lee Min Ho (Artis Korea yang sedang beraksi didepan kamera) hehehe.   Merasa Kampungan? sudah pasti. karena saya adalah anak Kampung, sebagai anak yang lahir dan besar di sebuah  kampung, dari ufuk Timur Indonesia, tepatnya di desa Bukumatiti Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. yang punya impian sampai ditahap ini, impian untuk melihat salju maksudnya. Hehehe 

Ceritanya hari ini 16 Desember 2018, saya sangat antusias, bergembira ketika melihat keluar jendela kamar Kozponti Kollegium (asrama Mahasiswa Internasional) begitu banyak Salju yang berguguran bagaikan hujan di daerah tropis dan menutupi semua permukaan bumi. Sungguh  indah saat itu dan sangat dingin pastinya. Tiba - tiba diatas meja belajar saya yang terbuat dari bahan kayu yang sangat berkualitas  baik berdering Iphone 6 (enam) yang selalu  menjadi alat komunikasi penting bagi yang sudah menemani sekitar 3 tahun lalu ( sudah lama, hehehe). Saya dengan segera melihat telpon genggam saya. "Om,Main Salju Yukkk di belakang Flat, sekarang lagi pada kumpul nih" Pesan dari Mam Sofa yang merupakan Ibu Veszperm dan sekaligus senior saya di Kampus, sejurusan tetapi beda tinggkat. Mam Sofa  ambil program PhD (S3) dan saya MA (S2). Om adalah sapaan akrab saya di Veszpream,kota dimana saya belajar karena banyak penghuni Warga Negara Indoensia (WNI) di sini adalah anak - anak dari Pelajar Indonesia. singkat cerita, "Siap, Mam meluncur segera" itulah balasan saya, dengan cepat - cepat mengambil jaket tebal dan sarung tangan biar kelihatan ada di luar negeri. Hehehe

Setibanya di lokasi, saya mendapatkan Keluarga Veszprem sapaan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Veszprem sedang asiknya bermain salju dengan anak - anak mereka yang cantik - camtik dan ganteng. Foto serta main bersama, pokoknya seruh. maklum di Indonesia tidak ada seperti ini. Saya berkali - kali terkeshima dan terpesona melihat kenyataan ini (bisa lihat ekspresi saya di foto) serasa mimpi, tapi ini kenyataannya. kenyataannya Salju itu DINGIN. Hehehehe


Veszprem, 01 Maret 2019
Loc : Veszprem, Hungary.