Sunday, 10 November 2019

Aroma Musim Gugur di Kota Veszprem,Hongaria,Eropa.



Autumn, Veszprem,Hongaria, Eropa 2019.

Ini merupakan salah satu musim favorite saya selain Spring atau musim semi. Kenapa? karna dimana daun - daunan berubah menjadi bunga. Maksudnya bukan wujud  tetapi warnanya. Daun yang awalnya berwarna hijau subur di saat Spring, kini berubah menjadi warna yang menjadi perhatian sekian banyak  pasang mata yang melihatnya terkagum - kagum. Ada yang kuning, merah  dan warna lainnya,yang kalo di lihat secara langsung itu berasa jadi Cinderela yang sedang bermain di taman - taman bunga. Waduhhh, kalo saya jadi berasa kayak Candrala.... Hehehe...

Sejujurnya, saya jadi kampungan kalo pas musim gugur, karna setiap jalan ketemu pohon yang bagus, daunnya bertebaran di mana - mana, bagus untuk di foto dan bayangkan saja kita  bisa ketemu di sepanjang jalan, baik jalan umum maupun taman. Jadi hampir semua pohon daunnya berubah warnanya kecuali pohon Cemara, pohon yang tumbuh  kekar di Winter atau musim Salju sekali pun. 

Daun (bukan Cemara) yang indah ini hanya  bertahan kurang lebih sebulan, karna minggu demi mimggu daunnya yang pada berubah warna itu, pelan atau cepat gugur yang  di hempaskan oleh hembusan angin  bersamaan dengan udara dingin yang temperatur  selalu di bawah 15 derajat celcius. Itu alasannya kenapa di namakan musim gugur, karena semua daun akan gugur meninggalkan ranting dan pohonnya selama beberapa bulan sampai Winter terlewati dan akan bertumbuh kembali pada saat memasuki Spring.


Aura Autumn 2019

Saya berkali - kali berpikir dan sampai saat ini pun masih berkata terhadap diri sendiri, yang kadang masih belum percaya ada di benua Eropa yang hampir setiap sudut berasa kayak di studio foto. Bagus banget tempatnya, baik gedung yang arsitekturnya khas Eropa, maupun alamnya yang memang membuat  jatuh cinta berulang - ulang untuk di foto, apa lagi yang kayak saya, hobinya foto - foto terus. Hehehe.... sampai - sampai teman kelas saya dari berbagai negara yang awal - awalnya kurang suka di foto maupun foto bersama, jadi ikutan suka foto. Karna saya yang selalu foto untuk mengabadikan moment. Waduhhhhh, keliatan lucu dan kampungan ya saya. Hehehe....Tapi, itulah saya memilih untuk jadi diri saya sendiri, karna sejatinya kalo saya ikut diri orang lain, saya tidak bisa apa - apa, melihat orang lain sebagai lebih motivasi diri sendiri. 


Mimpi yang menjadi nyata


"Motivasi dari orang lain itu penting, tetapi motivasi dari diri sendiri itu juga sangat penting dan yang utama menurut saya", mungkin berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, saya selalu membuat sesuatu yang memotivasi diri saya sendiri.

Dulu, saya pernah melihat beberapa foto teman di media sosial mereka, baik yang dekat maupun tidak atau yang sekedar teman saja  yang sedang melanjutkan studi ke luar negeri, baik Sarjana, Master maupun Ph.D  itu keren - keren, apa lagi kalo pas Autumn yang mana daunnya indah sekali. 

Dan pernah mendoakan diri -sendiri kepada Tuhan yang saya imani, agar suatu saat nanti punya kesempatan yang sama untuk menikmati aroma musim gugur. Rencana Tuhan itu baik adanya,  asalkan kita yakin dan percaya, niat, usaha dan doa. Oleh karenanya saya selalu percaya itu, karena kita tidak pernah tahu doa mana yang akan di jawab oleh yang punya kuasa akan hidup ini baik di dunia maupun alkhirat nanti. Dan Tuhan mengabulkan doa saya, doa kedua orang tua tercinta, kakak - kakak, keluarga serta teman - teman yang selalu mendukung dan selalu memberikan masukan juga. Dan akhirnya, saya dapat menikmati berkat itu di Hongaria, tepatnya di jantung Eropa untuk melanjutkan studi Master dengan Beasiswa dari pemerintah Hongaria yang berkerjasama dengan Kemendikti setiap negara dan Indonesia salah satunya.

Puji Tuhan, bisa lihat Eropa secara langsung, hidup setahun lebih disini dan terlebih lagi bisa tidur langsung di atas daun - daunan indah. Hehehe.... Pas saya upload  foto yang lagi tiduran di atas daun- daunan itu di media sosial saya (Facebook and Instagram), saya mendapat komentar dari salah satu teman kelas dari Rusia. komennya bukan di Media sosial melainkan langsung pada waktu di kelas, pagi - pagi waktu di kelas pertama dia memberitahukan dengan auranya yang begitu semangat katanya dalam bahasa Inggris sih, tapi saya coba artikan maksudya "Vidson,Foto yang kamu upload di Instagrammu kemarin, dalam waktu yang bersamaan di post juga oleh teman saya di Rusia sama persis tapi dengan gaya kalian masing - masing dan dia cewek " kurang lebih seperti itu katanya (teman kelas saya namanya Ivan) sambil mengirimkan ke saya foto kami berdua yang mirip gaya itu (tiduran di atas daun-daunan) yang telah di edit dalam satu bingkai. Wahhh di luar dugaan nih bisa se -mirip itu. (fotonya tidak saya upload disini ya, karna mesti minta izin ke orangnya dulu). Hehehe....

Foto di taman yang asli kayak di studio foto

Seperti yang saya  bilang sebelumnya, di musim gugur ini kita akan ketemu pohon yang daun - daunannya berwarna kuning emas nan indah dan warna lainnya yang bertebaran di mana - mana. Ini merupakn salah satu taman yang bagus untuk rekreasi atau piknik, karna lahannya luas dan banyak sekali pohonnya. asik juga untk jogging atau bersepeda seperti umumnya di lakukan oleh warga lokal disini saat pagi atau sore hari. Saya juga sering jogging di sini kalo temperaturnya tidak dingin banget.

Pria berpayung

Musim gugur selain identik dengan daun - daunan yang indah, angin, dingin, namun ada hal lainnya  yaitu hujan. Iya, jika sudah sebulan atau beberapa waktu berjalan selama musim gugur, akan ada hujan yang fungsinya sama dengan angin yang  menggugurkan daunan indah itu. Jadi, kita mesti persiapkan payung juga. Sediakan hujan sebelum payung! ehhh salah kebalik. Sediakan Payung sebelum hujan!. Oh iya, kalo di Eropa itu yang pakai payung bukan hanya perempuan saja, tetapi laki - laki atau pria juga. Karna hujan tidak memilih jenis kelamin jika mau turun membasahi sejagat bumi. Hehehe....

Ini adalah musim gugur di tahun kedua atau terakhir saya di jantung Eropa,Hongaria. karena tinggal satu semester lagi dan itu berarti tinggal beberapa bulan lagi saya akan tinggal di sini demi meraih impian hidup yang semoga kelak berguna bagi banyak orang di sekitar. Jika Tuhan kehendaki, saya akan merasakan musim gugur di tempat lain, di negara lain, di benua lain dengan impian hidup yang lain (merencanakan yang baik boleh ya...) 

Dan oleh karena itu,untuk siapapun di luar sana yang mungkin sempat membaca tulisan ini dan bermimpi suatu saat nanti bisa merasakan aroma musim gugur baik itu di benua Eropa, Amerika atau di mana saja, semoga bisa terkabulkan. Karna jika itu sudah rejekimu,  tidak ada satu orang pun yang dapat menukarkannya.


Location : Veszprem,Hongaria-Eropa
Written by : Vidson Toory
Facebook : Vais Dhon Toory
Instagram : @vaisdhon


   

Sunday, 3 November 2019

 Santander, Cantabria-Spanyol Utara


Santander,Cantabria-Spanyol Utara


Summer atau musim panas di bulan Juni 2019 serasa  benar - benar kayak mimpi  ada di negara ini. Negara yang selama ini paling terkenal ketika musim piala dunia, banyak bintang - bintang persepak-bolaan yang lahir disana  seperti Xavi, Iniesta,Pearo,Raul,Carlos Pwyol, Fernando Torres,David Villa, Iker Casillas dan masih banyak lagi bintang lapangan dari negara ini apa lagi kalau bukan Spanyol.

Yessss Spanyol....

Kata kakak saya yang sudah bertahun-tahun tinggal menetap di Spanyol "jangan bahas tentang bola kalo tiba di sini, karna orang - orang Spanyol sangat sensitif dengan club atau fans  mereka". demikian katanya. saya tiba - tiba berfikir kayaknya hampir semua kalangan suka bola kalau di Spanyol dan ternyata betul. Jadi kalo pengetahuan bola yang minim kayak saya, jangan bahas tentang dunia persepak-bolaan  ya jika berada di Spanyol. Hehehe

Jadi selama di Spanyol  saya  tidak pernah membahas tentang bola, jika bahas pun pasti bisik - bisik. Hehehe

lanjut cerita, jadi perjalanan saya sampai ke Santander,provinsi Cantabria Spanyol bagian Utara ini mulai direncanakan sejak tahun 2018 Oktober atau November saat itu saya baru sangat berada di Veszprem, Hongaria Eropa. Kota dan negara dimana saya melanjutkan studi master. Kakak saya namanya Jefri, saya biasa panggil kak Jef. sebenarnya kami  tidak ada kaitan darah keluarga sangat, tetapi karna kami berasal dari daerah yang  sama yaitu Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara dan sama - sama tinggal di benua Eropa alias merantau(tapi kami beda tujuan, kak Jef kerja sedangkan saya melanjutkan studi). Jadilah kak Jef sapaan kak Jefri ini menghubungi saya via facebook, kami  sudah berteman cukup lama di facebook tapi tidak saling kenal satu dengan yang lain dan di benua Eropa inilah yang mempertemukan kami.

Rencana saya ke Santander,Cantabria,Spanyol Utara ini di  tahun 2018 tertunda, di karenakan satu dan lain hal. Eitsss hal apa saja ya? Ok baiklah, jadi waktu itu saya baru semester pertama dan sibuknya minta ampun deh... di tambah lagi, itu sudah musim autumn atau musim gugur yang mana dingin sekali, suhunya bisa dan selalu di bawah 15 - 10 derajat celcius dan karna sudah menjelang Winter atau musim salju dan di tambah lagi tugas menumpuk pas akhir tahun, lengkap dehh jadi mahasiswa. Hehehe

Jadi intinya, saya  belum bisa ke Spanyol di saat itu.

Dan di Juni 2019 barulah terwujud perjalanan itu, saya yang lagi Spring Break atau libur semester dua pun tak mau ketinggalan kesempatan ini. Akhirnya saya pun ke Spanyol. Oh iya di Spanyol itu bukan hanya kak Jef saja yang  saya ketemu, tetapi ada kak Rii juga (istrinya kak Jef). waduhh kak Riii dan kak Jef ini baik sangatlah sama saya, belum pernah ketemu tapi baiknya minta ampun. belikan saya tiket pesawat dari Roma ke Spanyol kebutulan waktu itu saya liburan ke Roma, Italia juga dan lanjut ke Spanyol, tiket pulang pun di tanggung oleh kakak terbaik dua ini dari Spanyol ke Budapest,Hongaria, dan di kasih uang saku juga lho dalam bentuk mata uang Euro yang sangat diatas lumayan untuk mahasiswa kayak saya, betapa baikkan mereka? selain itu tinggal gratis, makan makanan Indonesia yang di masak oleh kak Jef. Dan  kak Jef selain rajin kerja jago masak juga loh. pokoknya terbaik lah kak Jef. Jadi ingat kata teman, kalo orang baik bakal ketemu orang baik juga.(Saya bukan orang baik sih, tapi lagi belajar dan berusaha untuk menjadi orang baik).

Bersama Kak Jef dan Kak Riii


Keliatan sekali ya bahagianya. Iya, saya bahagia sekali pas ketemu dua orang yang sudah saya anggap kakak  sendiri. Terima kak Jef dan kak Rii pingin balas kebaikan kakak berdua suatu saat nanti.(Entah apa dan bagimana yang jelas saya akan membalas kebaikan kakak berdua).


Selain itu, kak Jef dan kak Riii juga mengajak saya jalan - jalan ke beberapa tempat di Bilbao, provinsi tetangga.  Waduhhh, di Bilbao itu keren sekali deh, apa mungkin karna saya baru pertama kali kesana ya? tapi memang betul - betul indah dan bagus. sangat suka dengan tata kotanya. di Bilbao juga ada stadion bola kaki, kata ka Jef setiap kota di Spanyol ada stadion bola kaki. wahh wajar saja ya, banyak bintang persepak-bolaan lahir di negara ini. Saya tidak  ketinggalan mau foto juga di stadionnya meskipun hanya di depan. Hehehe

Stadion San Mamés atau La Catedral 
Selain stadion, ada tempat seruh lainnya yang sangat menakjubkan mata dan hati saya (berasa kampungan). Hehehe....

Hampir empat hari saya di Spanyol ini betul - betul menghilangkan rasa lelah dengan tugas - tugas kuliah yang membuat mata harus menunda waktu menutupnya dan berkawan dengan laptop hampir berjam - jam bahkan seharian penuh. waduhh resiko jadi mahasiswa.

Di hari berikutnya, kami ke tempat lain di Cantabria yang tak kalah bagusnya. Perasaan setiap sudut di Spanyol bagus deh. Oh iya, di Spanyol ada lautnya juga  jadi berasa kayak di Indonesia. Homesick jadinya. Hehehe.

Pantai Sardinero,Santander,cantabria,Spanyol.

Waktu pertama lihat pantainya, saya lansung jatuh hati berkali - kali. Bagus sekali pantainya, bersih indah pemandangannya ada banyak pengunjung yang berenang, ada yang lagi bermain bola voli   atau bola kaki pantai, ada yang bermain sama keluarga masing - masing atau teman. Oh iya, di belakang saya juga kelihatan perahu yang sedang belayar dengan layar putih jadi menambah indahnya pemandangan ini. Di tambah lagi orang yang lagi duduk juga tak kalah cakep ya? (Puji diri sendiri, karna kalu menunggu orang lain puji bakal lama). Hehehe.

Ada juga beberapa dokumentasi waktu di pantai Sardinero ini, tetapi pas saat foto di belakang saya ada sekian banyak pengunjung baik laki - laki maupun perempuan yang busananya memang betul - betul untuk pantai dan saya memutuskan untuk tidak di unggah kedalam tulisaan ini. (For you information; Rata - rata di luar negeri apa lagi di benua Eropa, kita tidak boleh foto orang sembarangan bahkan unggah ke media sosial(Facebook,Instagram,dll), dan ini salah satu alasan saya untuk tidak mengunggah foto - foto selama di pantai). Tapi secara umum, pantainya sangat saya suka dan memang betul - betul menarik hati para pegunjung yang datang, baik lokal maupun dari luar Santadaer- Spanyol.  Bagi teman - teman semuanya yang jika suatu saat nanti punya kesempatan ke Spanyol, bisa berkunjung ke Santander,Cantabria. tapi di rekomendasikan saat musim Summer atau panas saja, karna pas sekali dekat laut.

Demikian cerita selama di Santander,sebenarnya banyak hal yang saya alami, nikmati dan rasakan selama di Spanyol yang ingin  di bagikan pengalamannya.Tapi, jika saya tuangkan semuanya di sini bakal ber BAB -BAB nanti ceritanya. Hehehe

Intinya, saya sangat menikmati perjalanan indah ini. Terima kasih banyak kak Jef dan kak Rii, Muchas Gracias Espana.


Location           : Santander,Cantabria,Spanyol Utara
In frame            : Kak Jef & Kak Rii
photo taken by  : Kak Jef & kak Rii
Facebook          : Vais Dhon Toory
Instagram          :@vaisdhon

Saturday, 3 August 2019


Travi Fountain


Banyak jalan menuju Roma


Roma, iya Roma- Italia. kata itu saya dengar dan kemudian mempelajarinya waktu masih kecil ketika di sekolah Minggu (usia 5-12 tahun) yang mana kita mempelajari banyak hal disana, baik teori atau materi terkait isi Kitab yang kami imani, selain itu ada juga capacity building, vocal group maupun solo, leadership ala - ala anak se-usia kami. Hehehe...  dan masih banyak hal lain pokoknya. Kata Roma mulai tergiang dalam ingatan saya sejak itu, negara yang tempatnya gedung - gedung  mewah dan megah, dengan asritekturnya  yang  sangat baik di bangun begitu indah. Kota dan negara yang hampir setiap sudut begitu mengangumkan ini, sempat saya lihat dibeberapa film hollywood juga salah satunya "When In Rome" salah satu film romance yang asik ditonton. kalau ada yang belum nonton, silakan nonton. bagus loh, khusus yang suka film romance.  

Kata Roma, kota yang dan negara yang begitu indah, waktu itu hilanglah dalam pikiran saya dalam kurun waktu beberapa tahun, setelah saya beranjak dewasa dan mulai sibuk dengan kehidupan layaknya orang dewasa lainnya. Sekolah (Sekolah Menegah Atas, Universitas), kerja di bebarapa isntansi dalam kurun waktu yang  cukuplah lamanya. Dan semua tentang Roma  hilang dalam benak tak tersisa satupun. sampai pada suatu saat, di tempat kerja saya, ada seorang costumer yang begitu baik dan ramah bagi kami semua karyawan tanpa terkecuali. costumer tersebut menunjukan ke saya foto - foto ,kerennnya saat mereka liburan ke luar negeri bersama keluarga beberapa waktu lalu. Pokoknya indah bangatlah.... kata costumer saya,  "kamu harus kesana loh bagus tempatnya" (sambil menunjukan foto- foto keren yang ada di handphone mahalnya itu). dan bisa tebak, apa kota dan negara yang ada dalam foto - foto itu? ROMA-ITALIA, iya itulah yang ada dalam foto - foto itu.  kata saya, wahhh ini tidak mungkin bisa kesana nih.  Biayanya pastilah sangat mahal, saya harus menabung beberapa tahun dulu baru bisa kesana, itupun kalau bisa juga dan dananya cukup terkumpul (dengan radah pesimis). hehehe.... dan hanya sebatas belajar dan tahu seadanya dan tidak akan menyangka bisa ada disana pada suatu saat nanti. 


sampai pada suatu waktu, saya sempat membaca salah satu kalimat entahlah dalam  buku apa dan dimana yang isinya menuliskan banyak jalan menuju Roma. saya berpikir, ada benar juga. Jadi tidak harus dengan mengumpulkan uang yang sebanyak - banyak mungkin dan dalam beberapa tahun yang lama, bisa saja dengan cara lain. Tapi lagi - lagi waktu itu tak mungkinlah saya bisa kesana. Roma, ini Roma- Italia, Eropa loh yang jarak dan biayanya bukan sama kayak dari Jailolo ke Ternate dengan speed boat atau Ternate - ke Jakarta. ini sudah pasti akan lebih dari itu. Ya sudahlah, aminkan dalam hati saja, semoga suatu saat bisa berkunjung kesana.


Travi Fountain

Ternyata doa dalam hati dan harapan besar itu terbukti di tahun  2019, pada tanggal 13 Juni pas Ultah papa saya. bahagianya saya waktu itu campur aduk pokoknya. karna selain doa papa dan mama saya terkabul, saya bisa lanjut studi master di benua Eropa dengan beasiswa dari pemerintah Hongaria, saya juga bisa mendoakan yang terbaik di Ultahnya papa, langsung dari Roma- Italia Yeahhh.....Terima Kasih Tuhanku.

Tiba di Roma-Italia  dari Bandara Lizst Ferenc International Budapest, Hongaria. saya terkagum - kagum dengan keindahan Roma. What? I am in Rome, now? it is not a dream? Yeahh Dream became true. (agak sedikit alay ya kedengarannya. Hehehe....). intinya saya hanya mau mengeksprisikan kebahagiaan saya, dengan rasa hampir tak percaya benar- benar sudah ada di Roma. 


Capitoline Hill

Setiba di Roma, saya di pertemukan dengan orang - orang baik yang belum saya kenal sebelumnya. Mahasiswa Indonesia yang kuliah disana dan menjadi host family saya  selama di Roma (terima kasih mas dan Mbak yang berhati mulia).....tak hanya sampai disitu, di jalan waktu saya hendak mengunjungi tempat - tempat wisata yang dalam kota Roma sendiri, saya di pertemukan dengan orang - orang baik pula, yang membantu saya dalam mengabadikan moment selama di Roma (bisa dilihat, foto- foto yang ada adalah hasil jepretan orang - orang baik yang tidak saya kenal). Hehehe... 


saya kemuidian teringat kembali, kalimat yang pernah saya baca sebelumnya"Banyak jalan menuju Roma" Iya, banyak jalan menuju kesana. yang penting yakin dan percaya saja suatu saat pasti bisa. Jangan berhenti berlari, sampai tiba pada satu titik yang namanya garis finish.


Location : Rome,Italy
Written by : Vidson Toory
Facebook : Vais Dhon Toory
Instagram : @vaisdhon


Saturday, 13 July 2019


Gedung Parlemen,Budapest-Hongaria.


Selamanya Indonesia

Pernah bermimpi dan mimpi itu sejak kecil, entah umur yang keberapa tapi yang pastinya pernah bermimpi suatu saat nanti, bisa ke benua yang di juluki sebagai benua biru (Eropa). Sangat tidak bisa diterima ya dengan akal sehat akan bisa ke Benua Eropa, karena belum tahu pasti akan sampai kesana dengan cara seperti apa dan kapan? liburan kah? mengikuti Program singkat yang hanya beberapa hari, minggu atau bahkan bulan saja kah? atau dengan cara yang lain. September pada tanggal ke 9 di tahun 2018 itu menjadi nyata. Rencana Sang Khalik bagi saya begitu indah, saya harus ke Eropa dengan mendapatkan salah satu Program Beasiswa dari pemerintah Hongaria berkerjasama dengan Pemerintah Indonesia. Stipendium Hungaricum (SH) itulah program yang mendukung penuh perjalanan studi Master saya di Eropa bersama para awardee (Penerima Beasiswa lainnya dari Indonesia)  di angkatan saya.

Dengan pesawat Qatar Airways yang menerbangakn kami, sekian ratus penumpang lainnya dari Jakarta menuju Budapest, Ibu kota Hongaria Eropa Tengah ini dan sempat transit beberapa jam di  Doha. Waktu di Doha,Qatar sembari menunggu perjalanan lanjutan ke Budapest, jantung saya sedikit berdebar, karna beberapa jam lagi akan tiba di negara yang menjadi rumah kedua saya kurang lebih 1 tahun 9 bulan kedepan. Sudah siapakah saya? pertanyaan itu  muncul tiba - tiba dibenak saya. SIAP dengan hati yang tegar sambil busungkan dada kedepan dan melepaskan napas panjang. SAYA SIAP, berkat dukungan keluarga, orang - orang terdekat serta semua pihak yang turut campur tangan dalam perjalanan ini dan pastinya   pertolongan Tuhan yang saya  imani.   

Sekitar jam 6 pagi lewat beberapa menit waktu Central Europe (CET), Qatar Airways yang kami tumpangi mendarat dengam aman di landasan bandara Liszt Ferenc Internasional Budapest,Hongaria. Dengan napas panjang dan lega mata saya terkagum - kagum melihat mentari pagi yang menyambut kami di benua Eropa ini dengan ceria. Puji Tuhan, akhirnnya tiba juga. Mulai detik itu, saya dengan hati yang nampak ceria dan siap  menghadapi dan menerima segala perbedaan apapun itu di negara ini. Gedung - gedung yang tinggi khas Eropa salah satu satunya Gedung Parlemen Budapest, transportasi umum yang keren sangat menurut saya ada tram, metro, train dan bus, yang tiketnya kita bisa beli di mesin yang telah tersedia pakai uang koin  dan jika di Indonesia uang koinya tidak berfungsi bahkan setingkat anak SD kalau di kasih uang jajan pun jika  koin tidak mau. Heheh.... bisa juga membeli tiket dengan menggunakan Kartu ATM jika kita tidak ada uang cashnya. Keren kan? keren donggg... belum lagi ada pemandangan Danuba (danau yang memisahkan kedua sisi kota Buda dan Pest) dengan jembatan liberty sama Chain dan jembatan lainnya yang menghubungkan antara Buda dan Pest maka jadilah Budapst. Negara yang tempat shootingnya salah satu  film layar lebar Indonesia "Surga yang tak di rindukan". Lengkap .... Budapest, I am here.... Veszprem I am coming.....  

Semua proses perjalanan dari Bandara Liszt Ferenc Internasional Budapest sampai ke Veszprem, kota dimana kampus saya berada berjalan dengan baik meskipun ada sedikit drama ala - ala film Korea. Hehehe..... 

Singkat cerita, sehari setelah tiba di Veszprem, saya sudah mulai sibuk dengan urusan kampus. ke kantor urusan internasional yang mengurus kami para mahasiswa internasional, ke katntor imigrasi untuk melaporkan diri dan mendapatkan hak izin tinggal atau biasa disebut residence permit, ke  OTP Bank untuk membuka rekening baru,  bank yang bakal tiap bulan menyalurkan dana beasiswa kami, ke  kantor pusat dokumen  untuk pembuatan kartu mahasiswa yang bakal membantu sangat  dengan program discount 50 % biaya transportasi umum dalam kota maupun antar kota (Bis dan kereta api) dan masih banyak hal lain yang mesti diselasaikan. Cuapekk? Wididhhh tidak perlu ditanya, cuapeknya tingkat dewa. apalagi saya  yang masih jetleg dengan perjalanan panjang selama di pesawat dari Indonesia kurang lebih 18 jam. Hehehe  

Hari pertama, masuk kelas sebagai Mahasiswa Magister jurusan Applied Linguistics atau bahasa terapan di Universitas Pannonia, Fakultas Moderen Philologi dan Ilmu Sosial  ini, kami berempat belas mahasiswa dari berbagai negara, diantaranya; Rusia, Jordan, Sirya, Pakistan, krygsztan dan saya satu- satunya Indonesia. Disini, saya menjadi sadar bahwa selama disini bukan hanya nama pribadi yang akan saya pertangungjawabkan, tetapi nama Negara Indonesia turut ada dipundak saya yang harus di pikul selama studi. Karena yang  akan banyak ditanya adalah nama  pribadi dan negara kami berasal. Oleh karena itu, aku selamanya INDONESIA.






Veszprem,Hungary
2019.07.13



Location: Gedung Parlemen Budapest, Hongaria
Written by: Vidson Toory
Facebook: Vais Dhon Toory
Instagram: @vaisdhon




Friday, 1 March 2019


First Time

Apa reaksi kamu jika pertama Kali? semisal, pertama kali lihat sesuatu, pertama kali tiba ditempat (Kota, Negara) baru yang belum pernah berkunjung sebelumnya, pertama kali ketemu orang baru, pertama kali mendapat perkerjaan setelah dinanti - nantikan sekian lama, pertama kali lolos wawancara seleksi beasiswa, pertama kali lolos audisi di suatu acara kebanggan kamu  dan pertama kali yang lainnya? 

Jika saya, saat ini ingin menceritakan bagimana pertama kalinya terjadi dan nyata  dalam hidup saya, yaitu melihat Salju secara langsung. Berjalan disetiap sudut alam yang indah diatas salju,  bahkan tiba - tiba ada  salju yang runtuh dari atas bagaikan hujan, pertama kali merasakan nuansa dinginnya kulkas, tetapi kali ini bukan kulkas satu atapun dua pintu seperti yang ada  di rumah saya di Tanah Air. Hehehe

Ini benar - benar salju, kondisi yang dulunya  saya hanya bisa melihatnya di gambar, lagu - lagu  Natal produksi Amerika - Eropa yang  selalu menampilkan betapa indahnya salju di saat bulan Desember  dan media lainnya seperti youtube dan juga Instagram yang sekarang sudah sangat dengan mudah untuk mengaksesnya. Saat ini saya merasa seakan sedang menjadi Lee Min Ho (Artis Korea yang sedang beraksi didepan kamera) hehehe.   Merasa Kampungan? sudah pasti. karena saya adalah anak Kampung, sebagai anak yang lahir dan besar di sebuah  kampung, dari ufuk Timur Indonesia, tepatnya di desa Bukumatiti Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. yang punya impian sampai ditahap ini, impian untuk melihat salju maksudnya. Hehehe 

Ceritanya hari ini 16 Desember 2018, saya sangat antusias, bergembira ketika melihat keluar jendela kamar Kozponti Kollegium (asrama Mahasiswa Internasional) begitu banyak Salju yang berguguran bagaikan hujan di daerah tropis dan menutupi semua permukaan bumi. Sungguh  indah saat itu dan sangat dingin pastinya. Tiba - tiba diatas meja belajar saya yang terbuat dari bahan kayu yang sangat berkualitas  baik berdering Iphone 6 (enam) yang selalu  menjadi alat komunikasi penting bagi yang sudah menemani sekitar 3 tahun lalu ( sudah lama, hehehe). Saya dengan segera melihat telpon genggam saya. "Om,Main Salju Yukkk di belakang Flat, sekarang lagi pada kumpul nih" Pesan dari Mam Sofa yang merupakan Ibu Veszperm dan sekaligus senior saya di Kampus, sejurusan tetapi beda tinggkat. Mam Sofa  ambil program PhD (S3) dan saya MA (S2). Om adalah sapaan akrab saya di Veszpream,kota dimana saya belajar karena banyak penghuni Warga Negara Indoensia (WNI) di sini adalah anak - anak dari Pelajar Indonesia. singkat cerita, "Siap, Mam meluncur segera" itulah balasan saya, dengan cepat - cepat mengambil jaket tebal dan sarung tangan biar kelihatan ada di luar negeri. Hehehe

Setibanya di lokasi, saya mendapatkan Keluarga Veszprem sapaan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Veszprem sedang asiknya bermain salju dengan anak - anak mereka yang cantik - camtik dan ganteng. Foto serta main bersama, pokoknya seruh. maklum di Indonesia tidak ada seperti ini. Saya berkali - kali terkeshima dan terpesona melihat kenyataan ini (bisa lihat ekspresi saya di foto) serasa mimpi, tapi ini kenyataannya. kenyataannya Salju itu DINGIN. Hehehehe


Veszprem, 01 Maret 2019
Loc : Veszprem, Hungary.

Thursday, 11 October 2018

- From Jailolo to Europe -
Applied Linguistics,MA 2018 Squad


Kelas Internasional !! Lebih tepat  jika  disebut demikian, Karena kami berempat belas orang berasal dari daerah, bahkan negara yang berbeda. sudah bisa dibayangkan seperti apa??

Bayangkan saja kita yang masih satu negara Indonesia dangan 34 Provinsi, berbeda daerah, bahasa suku dan budaya. Perbedaannya masih terasa (tapi bangga karna Indonesia Unity in Diversity).

Hal ini terjadi bagi kami anak - anak muda yang percayakan, serta diberi kesempatan oleh negara kami masing - masing untuk melanjutkan Studi program Master Degree  kurang lebih dua tahu kedepan.

Pannon Egyetem atau University of Pannonia, Applied Lingusitics di kota Veszprem. Kota  yang terletak di bagian barat negara Hongaria Eropa Tengah, adalah universitas yang akan menjadi sumber kami mendapatkan ilmu.

jika berada dalam kelas ini, pikiran saya jadi kebayang kembali  kesalah satu film komedi "Kelas Internatioal" yang waktu itu sering tayang di NetTv salah stasiun Tv favorite saya.

mengapa demikian??

karna kami berempat belas seperti saya sebutkan dari awal (beda daerah bahkan negara).

kira - kira negara apa saja ?

Empat orang dari teman kelas saya adalah dari Rusia (negara yang biasa saya dengar jika musim piala dunia), lima orang dari Jordan, satu dari Kazakhastan, satu dari Pakistan,satu dari Hongaria (negara tuan rumah, tapi todak ada di foto), satu dari Syria dan satunya dari Indonesia (saya yang wajah asianya  kental  sangat). Hehehehe .

Dan bersama kami ada seorang Professor muda bergelar PhD yang membimbing kami di salah satu  matakuliah. saya terkagum dengan beliau, karna diusia yang masih bisa dibilang muda tetapi pengalamannya tak semuda yang kita bayangkan. Pokoknya mantap abissss.

dikelas ini, saya merasa seperti pelangi yang banyak warnanya. Warna yang satu melengkapi warna yang lainnya. Masing - masing dengan potensi dan kebolehanya. Jika ada sepuluh jempol akan saya kasih jempol untuk mereka. Trima Kasih telah menjadi teman kelas yang sangat koperatif.

2018.10.11
Veszprem,Hungary

Monday, 8 October 2018

                                  -From Jailolo to Europe-  



St.Michael's Basilicia,Castle Veszprem-Hungary
                                         

Orang Kampung, Alifuru (Bahasa lokal Maluku Utara) itu yang ada dalam diri saya. Sebagai seorang Putra yang lahir dan besar di desa Bukumatiti di kecamatan Jailolo yang sekarang terkenal dengan event besarnya "Festival Teluk Jailolo" bagian Barat Halmahera.                                             

Sejak kecil saya hidup selayaknya anak kampung, bermain dengan Teman - teman sebaya (permainan yang sekarang tak muncul lagi di peradaran) bahkan mandi di air kali (sungai) sampai larut malam pun  ada. Serasa masa kecil dikampung itu seperti surga kecil didunia yang di titipkan oleh sang Khalik. disisi lain saya harus berjuang dengan Pendidikan. Waktu Sekolah Dasar (SD) saya menempuh di SD GMIH Bukumatiti di kampung saya (mungkin sekarang namanya sudah dirubah), tetapi saya menyelesaikannya di SDN Inpres 1 Akediri karna Horisontal Konflik(waktu itu dan sekarang sudah sangat  aman dan nyaman), tetapi sempat juga belajar di SD GMIH Tedeng. pertanyaannya? kok tidak ada TK? maklum dikampung saya waktu itu belum ada TK adanya dikampung lain. SLTP N 1 Jailolo itu adalah tempat yang saya belajar dan diajari oleh orang - orang hebat dan sangat menginspirasi (dewan guruku yang terhormat) serta ketemu teman - teman kelas yang sangat luar biasa dan bervariasi talenta dan kebolehannya. SMA N 1 Jailolo adalah tempat saya menimba ilmu dari orang - orang yang tak kalah hebatnya (yang terhormat dewan guruku). saya kemudian mendapat seorang Wali kelas yang bidangnya Bahasa Inggris yang sangat amat mendorong saya dalam hal belajar. masih ingat betul beberapa katanya"kamu harus belajar Bahasa Inggris, biar bisa keluar negeri suatu saat nanti". trima kasih Wali kelasku.

Hal itu kemudian saya wujudkan dengan melanjutkan pendidikan ditingkat Universitas dengan meminta doa dan  restu dari orang kedua orang  tua saya. Sebenarnya jurusan yang ingin diambil adalah Hubungan International (HI),dengan harapan bisa menjadi seorang diplomat kemudian. Tetapi hal  itu terhenti karna kondisi ekonomi keluarga yang dibawah Rata - rata karna harus kuliah diluar Maluku Utara. Keputusan akhirnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bahasa Inggris, Universitas Khairun Ternate menjadi tempat saya menimba ilmu kurang lebih 3 tahun 6 bulan.

Singkat cerita harapan saya untuk keluar negeri sempat terhenti beberapa tahun (karna berkerja dibeberapa instansi).Tetapi hal itu saya wujudkan kembali di tahun 2014, dengan mengikuti Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) perwakilan Malut ke  Malaysia bersama dengan 33 Pemuda hebat lainnya dari belahan Nusantara. Di tahun yang sama saya dipercayakan mewakili Provinsi untuk program yang berbeda "Ketahanan Nasional untuk Pemuda (TANNASDA) dan Studi komperasi ke Bangkok- Thailand".Semangat keluar Negeri saya menjadi 360 derajat, saya kemudian  diskusikan dengan keluarga (Mama, Papa, saudara bersaudara), bahkan semua pihak untuk saya melanjutkan Study ke Luar Negeri.

Dan Puji Tuhan, saya ada disini (Hungary- Eropa Tengah) untuk itu. Trima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung saya sampai ketahap ini.

                                                                                       
                                                         

2018.10.08
Veszprem,Hungary - Europe